Sabtu, 19 Februari 2011

Adilkah ini ?(terhadapNYA atau terhadap_a ? )

Suara jangkrik itu mengingatkanqu akan pesona dia yang begitu luar biasa pagi kemarin, tersenyum tersipu saat mata ini saling bertabrakan, saat yang kebetulan kami hanya berduaan hingga menciptakan suasana yang begitu tersimpan baik di sudut kanan otakku.


Disaat hubungan ini senang semua terasa sangat indah namun jika saat sedang marah semua terasa hambar, fikiran dan energi habis terkuras bagaimana harus membujuknya untuk tersenyum.
Setiap waktu ingin rasanya ku habiskan bersamanya. Rasa rindu dan berduaan saja tak terelakan lagi menjadi bagian dari kisah cintaku dengan si dia.


Namun batinku tersontak bergetar saat membaca tulisan kawan yang menanyakan cinta kita kepada ALLAH SWT. Apakah kita melakukan hal yang sama (hal yang tertulis diatas) atau bahkan lebih terhadapNYA ? seberapa sering kita ke rumahNYA dibandingkan kerumah_a ? seberapa malu dan hina jika kita melakukan kesalahan terhadapNYA atau terhadap_a ? seberapa minta maafkah kita atas semua tindak tanduk yang salah terhadapNYA atau terhadap_a ? seberapa takutkah kita dijauhi olehNYA atau oleh_a ? berapa habis energimu utk memikirkanNYA atau memikirkan_a ?


Sahabatku, tidak ada orang percaya kalau dia cinta namun tak pernah kerumah
Tidak ada orang percaya kalau jatuh cinta tanpa pengorbanan, maka bekorbanlah untuk yang kamu cintai.
Tidak ada orang senang disaat dijauhi oleh  yang dicintai, maka senangilah cintamu itu.
Dan sudahkan kita melakukan itu semua ? untukNYA atau untuk_a ?

INGATLAH FIRMAN ALLAH SWT
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” ( An Nuur 26 ).

0 komentar:

Posting Komentar